Bibit tanaman buah Anggur Australia

Tanaman Buah Anggur Australia

0 Comments

Bibit tanaman buah Anggur Australia
tanamam buah Anggur Australia

Keunggulan anggur Australia terletak pada produktivitasnya. Pada umur dua tahun anggur ini sudah mampu berproduksi sekitar 9,99 kg per pohon per musim (sebagai perbandingan: anggur Probolinggo dan Bali pada umur yang sama hanya mampu berproduksi sekitar 7 kg). Rasa buahnya manis segar dengan aroma harum. Bentuknya agak bulat hingga lonjong dengan panjang antara 1,83-2,53 cm. Kulit buah agak tebal dengan warna merah kehitaman. Daging buah berwarna kecokelatan.

Manfaat

Dimakan dalam bentuk segar maupun diolah terlebih dahulu menjadi minuman.

Syarat Tumbuh

Tanaman anggur menghendaki tempat terbuka dengan sinar matahari penuh. Tanaman ini dapat tumbuh di segala jenis tanah. Meskipun demikian, tanah yang tidak baik harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi syarat. Tanah yang cukup subur, gembur, dan berhumus merupakan tanah yang baik untuk tanaman ini. Kedalaman air tanah yang baik untuk anggur adalah tidak lebih dari 1 m dan airnya tersedia dalam jumlah yang cukup. Ketinggian tempat yang baik tidak lebih dari 300 m di atas permukaan laut. Tempat seperti ini harus memiliki musim kemarau lebih dari tiga bulan dengan curah hujan antara 250-380 mm per tahun. Kelembapan udara tidak lebih dari 80%.

Pedoman Budidaya

Tanaman anggur yang diperbanyak dengan benih sifatnya tidak sama dengan induknya: Mengingat seteknya lebih mudah rriembentuk akar, penyetekan merupakan cara yang paling sederhana dalam perbanyakan klon. Penyambungan atau penempelan juga mungkin dilakukan, dan ada berbagai pilihan batang bawah, baik melalui seleksi maupun penangkaran, yang toleran terhadap hama, kekeringan, dan salinitas; batang bawah juga bervariasi dalam kesuburan dan kecocokannya terhadap cahaya atau tanah berat: Perbanyakan dengan setek biasa dilakukan di Asia Tenggara; di Thailand, penempelan sumbing (chip-budding) umum dilakukan pada ‘Solonix x Othello 1613’, yakni batang bawah yang – resisten terhadap ‘phylloxera’ anggur dan terhadap sejumlah galur nematode busuk akar. Setek batang tua diambil dari batang yang tampaknya sehat, produktif, sisa pemangkasan pada kebun anggur. Batang yang kokoh dengan ruas yang relatif pendek dan mata tunas yang tumbuh baik merupakan bahan setek yang -paling baik. Potongan bagian bawah dilakukan pada satu buku, potongan itas antara buku keempat dan kelima di atasnya. Batang bawah,dari Thailand juga diperbanyak dari setek; batang bawah itu dapat ditempeli ketika batang atas telah memiliki mata tunas utama yang sudah berkernbang penuh. Jarak tanam yang sangat bervariasi sering dibuat pada vitikultur, mengingat jarak tanam itu bergantung kepada sistem perlakuan batang, dan pada kesuburan batang. Di delta tengah, Thailand, sawah diubah menjadi guludan-guludan yang ditinggikan, yang dipisahkan oleh parit=parit selebar 8 m, untuk menciptakan sistem pengaliranvair pada musim hujan dan untuk penyaluran air selarna musim kemarau. Setiap guludan ditanami dengan dua baris batang anggur, dengan jarak antar-baris 4-5 m, dan antartanaman 3-3,5 m, jadi kerapatannya 830-700 batang/ha. Di Indonesia dan Filipina, kerapatan itu seringkali melebihi 1000 batang/ha.

Pemeliharaan

Tangan kosong (bare arms) merupakan masalah besar pada perlakuan, batang- anggur di wilayah tropik. Masalah ‘tangan kosong’ ini dapat diatasi dengan jalan menjepit ujungnya berulangulang selama tumbuh, untuk tnemaksa tumbuhnya pucuk lateral pada setiap -buku. Hanya setelah cukup pucuk lateral bermunculan dengan :kesuburan yang memadai, barulah ‘tangan’ itu dibiatkan memanjang. Penjepitan itu akan memperlambat pembentukan ‘tangan berisi’, sebaiknya akan menghasilkan kerangka yang pepat penuh dengan batang-beruas, yang setelah dipangkas akan menghasilkan pucuk pertama yang akan menghasilkan buah. Lebih penting lagi adalah terjadinya perbaikan vitalitas dan kelanggengan batang-beruas, sebab jarak antua akar dan pucuk tetap dekat. Sepanjang fase perlakuan, segala sesuatunya dikerjakan guna merangsang kekuatan tumbuh batang, karena tugas yang paling dituntut, yaitu pembentukan tunas lateral dengan persentase tinggi, dilaksanakan terakhir. Jika kekuatan tumbuh memadai, perlakuan dapat dirampungkan kira-kira setahun. Fase perlakuan ini diikuti oleh fase berbuah, yang dalam fase itu pemangkasan akan mengawali setiap musim berbuah. Setelah, pemangkasan munculnya tunas terjadi berangsur-angsur, mulai dari bagian distal ke bagian basal; pemunculan tunas itu rendah saja persentasenya, sedangkan bagian pangkal paling responsif. Dengan dua kali musim panen per tahun, dan munculnya tunas terutama hanya yang terdekat dengan bidang pangkasan, tajinya itu segera menjadi lebih kompleks dan memanjang lebih jauh ke luar dari ruas-ruas itu, karena tunas ketiak pada kayu yang lebih tua akan rusak, sedangkan tunas adventif jarang ada. Kurangnya tunas-tunas dan meningkatnya jarak antara pucuk dan akar menjurus ke cepatnya menurun ketahanan tumbuh batang anggur. Berbagai teknik penanaman dilakukan untuk mendorong tumbuhnya tunas. Stres air yang direkayasa selama masa panen diakhiri dengan cara dilakukan pengairan segera setelah tanaman dipangkas; hara juga diberikan pada saat yang sama. Batang anggur ini umumnya dipangkas lebih pendek daripada yang dilakukan di wilayah bergaris lintang yang jauh dari ekuator, supaya tetap dekat dengan ‘tangan-tangannya’. Masing-masing tunas ‘ditakik’ dengan membuat irisan pada buku di atas tunas untuk menghilangkan, penghambatan korelatif. Sejumlah bahan kimia teiah dicoba untuk memperbaiki pecahnya mata tunas. Pada tahun 198U-an semua bahan kimia ini telah diganti dengan kalsium sianamida atau hidrogen sianamida. Sianamida Iebih aman dan khususnya efektif pada kultivar-kultivar yang persentase pecahnya mata tunas rendah sekali; perlakuan ini dapat berpengaruh nyata terhadap vitikultur di wilayah tropik. Selama musim hujan sulit memelihara tanaman anggur tetap sehat dan dapat menghasilkan buah yang berkualitas tinggi. Mungkin lebih baik mengorbankan panen selama musim hujan dengan cara pemangkasan yang sangat pendek, misalnya hanya menyisakan satu buku, agar diperoleh pucuk yang sebagian besar tidak produktif. Lagi pula, dengan perlakuan demikian, pengluasan kompleks taji itu diperkecil: Pemangkasan pada awal daur produksi itu ditambah dengan perlakuan penjepitan atau pemo-tongan pucuk yang paling kuat, agar pucuk tetangganya yang kurang kuat dapat mengejarnya; tujuannya agar semua pucuk sama baiknya. Periakuan ini dapat dilaksanakan ketika pucuk diikatkan ke terali. Di wilayah tropik, respon terhadap pemangkasan itu tak dapat diperkirakan, sedangkan penjarangan bunga dan/atau buah merupakan tindakan yang bermanfaat dalam memperbaiki perirnbangan antara pertumbuhan dan pembentukan buah. Kelebatan buah yang berlebihan tidak hanya melemahkan batang, tetapi juga mempunyai efek terhadap kualitas buah (kurang terkumpul gula di dalam buahnya). Selain itu penjarangan buah akan membantu menghasilkaa tandan buah yang lebih terbuka (kurang rentan terhadap penyakit busuk), dengan bentuk yang teratur (lebih mudah dikemas). Penjarangan bunga itu mencakup pembuangan perbungaan teratas pada semua atau sebagian besar pucuk yang memiliki dua atau lebih perbungaan. Rangkaian buah dapat dikurangi buah-buahnya segera s

Tinggalkan Balasan

Related Posts

Bibit buah jambu kerikil

Bibit tanaman buah jambu kerikil

0 Comments

[caption id="attachment_4156" align="alignnone" width="525"] tanaman buah jambu kerikil[/caption] Angetmas.com jual…