2 categories
14 Oktober, 2018
0 Comments
109/10-16 Agustus 2001
Menurut ketua Umum Asosiasi Tanaman Obat Indonesia, Ir.WP Winarto dari catatan kepustakaan sejauh ini diketahui, ada dua jenis bunga melati. “Jenis pertama adalah melati biasa yang biasa kita lihat selama ini. Sedang yang satu lagi disebut melati Pocosudo,” jelas pemilik kebun tanaman obat Karyasari.Perbedaan keduanya dapat dilihat dari daun dan bungannya. Menurut Winarto, melati Poncosudo bunganya berbentuk ganda (tumpuk) serta daun bungannya tidak berbulu. Sedangkan melati biasa tidak memiliki tanda-tanda seperti itu. Melati Pocosudo ini mempunyai sifat rasa sepat, astrigent (menciutkan) netral dan anti radang. Sedang kandungan kimiawinya antara lain tannin. Menurut literatur dari kebun tanaman obat karyasari, melati Poncosudo dapat menyembuhkan penyakit radang usus dan radang ginjal.Untuk radang usus, segenggam daun poncosudo direbus dengan 3 gelas air sampai jadi 2 gelas. Lalu diminum sehari 1 gelas hangat. Sisanya jika akan diminum dihangati dulu. Diminum tiap hari hingga sembuh. Sedang untuk radang ginjal, daun melati Poncosudo kering sebanyak 15 gram direbus dalam setengah liter sampai mendidih dan tinggal setengahnya.Sesudah dingin diminum. Sehari cukup sekali.Masih menurut Winarto, sejauh ini belum ada penelitian memadai penggunaan bunga melati sebagai pengobatan. Jadi penggunaan obat ini sebagai sarana penyembuhan selama ini memang atas dasar pengalaman empiris saja. Menurut Winarto, literatur sendiri malah cuma mengatakan, “ Secara umum biasanya melati digunakan untuk tanaman hias, sebagai pengharum obat atau campuran teh. Malah belum lama ini saya bertemu orang dari New Caledonia. Di sana melati digunakan sebagai pengolah bala atau setan yang ditanam dipekarangan rumah,” ujar pria lulusan IPB (Institut Pertanian Bogor). |
Category: Bibit Tanaman bunga, Bibit tanaman obat